Archive for 2013
sastra lama indonesia
Sastra Lama
1). puisi lama:
A.) Pengertian Puisi lama
adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara
lain :
a)Jumlah kata dalam 1 baris
b) Jumlah baris dalam 1
bait
c) Persajakan (rima)
d)Banyak suku kata tiap baris
e) Irama B.
B).Ciri-ciri
puisi lama
a) Anonim (pengarangnya tidak diketahui)
b) Terikat jumlah baris, rima, dan irama
c).Merupakan kesusastraan lisan
d) Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise
e) Isinya fantastis dan istanasentris
C. Macam-macam puisi lama
a).Mantra
Mantra adalah merupakan puisi tua,keberadaannya dalam masyarakat Melayu padamulanya
bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan
kepercayaan.
Contoh: Assalammu’alaikum putri satulung besar Yang
beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa
sadap gading Akan membasuh mukamu
b) Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India).
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b;
c – c dst.
b.
Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya
merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatu
sebab akibat.
Contoh : Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
c) Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI – CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b.Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a d. Isi
semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh : Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi
subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur
penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
d) Pantun
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
CIRI – CIRI PANTUN :
1).Setiap bait terdiri 4 baris
2). Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3).Baris 3 dan 4 merupakan isi
4).Bersajak a – b – a – b
5).Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6). Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh : Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
MACAM-MACAM PANTUN
1. DILIHAT DARI BENTUKNYA
A. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh : Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
B. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab
pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a.Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan
ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama
dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan Ibu mati bapak
berjalan,
Ke mana untung diserahkan
.
C.TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus
genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi : Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak
pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak
pergi berjalan
Ibu cari
sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu
D. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakansampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8– 12 suku kata
Contoh : Dahulu parang,sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI ISINYA
A.PANTUN ANAK-ANAK
Contoh
: Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak
terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
B. PANTUN ORANG MUDA
Contoh : Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
C..PANTUN ORANG TUA
Contoh : Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
D.PANTUN JENAKA
Contoh :Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
E. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh : Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki?
2. PROSA LAMA
Prosa lama cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, didaktif, anonim,
dan bentuk serta isinya statis, sedangkan prosa baru bersifar realistis
(melukiskan kenyataan sehari-hari), dinamis atau mengalami perubahan
terus-menerus sesuai dengan pembahan masa, dan tidak anonim.
Yang termasuk prosa lama ialah:
A. Dongeng
yaitu bentuk prosa lama yang semata-mata berdasarkan khayal dan disampaikan
secara lisan. Selanjutnya dongeng dibedakan lagi atas:
1.
Fabel
(dongeng tentang binatang)
Contoh:
- Kancil Yang Cerdik
- Bayan Budiman
2.
Legenda (isinya dikaitkan dengan keunikan
atau keajaiban alam)
Contoh:
· Asal-usul Kota Banyuwangi
· Sangkuriang
3.
Sage (dongeng yang mengandung unsur-unsur
sejarah)
Contoh:
· Darmawulan
· Terjadinya Kota Majapahit
4.
Mite (dongeng lentang dewan-dewa atau
makhluk lain yang dianggap mempunyai sijat kedewaan, dan sakral)
Contoh:
· Cerita Gerhana
· Nyi Loro Kidul
· Hikayat Sang Boma
· Odysee
5.
Epos (Wiracarita/dongeng kepahlawanan)
Contoh:
· Ramayana
· Mahabarata
6.
Dongeng Jenaka (dongeng yang menceritakan
kebodohan atau perilaku seseorang yang penuh kejenakaan atau lelucon)
Contoh:
· Pak Pandir
· Pak Belalang
· Si Lebai Malang
· Abu Nawas
B. Hikayat
yaitu prosa lama yang isinya mengenai kejadian-kejadian di lingkungan
istana, tentang keluarga raja.
Contoh:
- Hikayat Hang Tuah
- Hikayat Si Miskin
- Hikayal Panca Tantra
- Hikayat Panji Semirang
- Hikayat Dalang Indra Kusuma
- Hikayat Amir Hamzah
C. Silsilah atau tambo,
yaitu semacam sejarah, tetapi isinya sudah bercampur dengan khayalan
sehingga banyak cerita yang tidak tercerna oleh pikiran sehat.
Contoh:
- Sejarah Melayu
- Hikayat Raja-raja Pasai
- Sejarah Melayu-Bugis
Tarian Daerah Lampung
Tarian Daerah Lampung
A. Tari Sembah
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung.
Salah satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah. Ritual tari sembah
biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan
penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang. Mungkin bolehlah
dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan.
![]() |
Tari Sembah
|
Tari sembah atau tari sambut merupakan tari selamat
datang atau sekapur sirih yang menggambarkan rasa kegembiraan. tari ini
biasanya digelar pada saat menyambut tamu atau bisa juga pada saat resepsi dan
upacara selamatan maras taon, yang diiringi dengan musik dan nyayian yang
mengekpresikan kehangatandan kegembiraan dalam penyambutan. dalam tarian ini
diperagakan atraksi petaburan beras kunyit yang melambangkan doa permohonan
keselamatan dan kegembiraan tamu.
Selain sebagai ritual
penyambutan, Tari Sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat
pernikahan masyarakan Lampung. Sekarng, Tari Sembah jadi salah satu aset budaya
Lampung yang selalu dimunculkan dari setiap acara baik lokal, nasional atau pun
internasional. Ciri khas pada tarian Lampung seorang penari memakai kuku panjang
yang terbuat dari emas atau tembaga dan tangan mereka menari dengan gemulainya.
B. Tari Cangget Lampung
1. Pengantar
![]() |
Tari Cangget
|
Lampung adalah sebuah provinsi yang letaknya paling selatan di Pulau Sumatera. Di dalam provinsi ini penduduknya terbagi dalam beberapa suku bangsa yaitu: Suku bangsa Lampung, Jawa, Sunda dan Bali (http://www.wikipedia.org/). Pada Sukubangsa Lampung sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu Lampung Pepadun dan lampung Sebatin. Lampung Sebatin adalah sebutan bagi orang Lampung yang berada di sepanjang pesisir pantai selatan Lampung. Sedangkan, Lampung Pepadun adalah sebutan bagi orang Lampung yang berasal dari Sekala Brak di punggung Bukit Barisan (sebelah barat Lampung Utara) dan menyebar ke utara, timur dan tengah provinsi ini. Sebagaimana masyarakat lainnya, mereka juga mereka menumbuh-kembangkan kesenian yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi jatidirinya. Dan, salah satu kesenian yang ditumbuhkembangkan oleh masyarakat Lampung, khususnya Orang Pepadun, adalah jenis seni tari yang disebut “tari cangget”.
Konon, sebelum tahun 1942 atau sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia, tari cangget selalu ditampilkan pada setiap upacara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti: upacara mendirikan rumah, panen raya, dan mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah haji. Pada saat itu orang-orang akan berkumpul, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan dengan tujuan selain untuk mengikuti upacara, juga berkenalan dengan sesamanya. Jadi, pada waktu itu tari cangget dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada suatu desa atau kampung dan bukan oleh penari-penari khusus yang memang menggeluti seni tari tersebut.
Waktu itu para orangtua biasanya memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tariannya. Kegiatan seperti itu oleh orang Lampung disebut dengan nindai. Tujuannya tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik pemuda atau pemudi ketika sedang menarikan tari cangget, melainkan juga untuk melihat kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan ketika mereka berdandan dan mengenakan pakaian adat Lampung. Bagi para pemuda dan atau pemudi itu sendiri kesempatan tersebut dapat dijadikan sebagai arena pencarian jodoh. Dan, jika ada yang saling tertarik dan orang tuanya setuju, maka mereka meneruskan ke jenjang perkawinan.
2. Macam-macam Tari Cangget dan Gerakannya
Tarian cangget yang menjadi ciri khas orang Lampung ini sebenarnya terdiri dari beberapa macam, yaitu:
Cengget Nyambuk Temui, adalah tarian yang dibawakan oleh para pemuda dan pemudi dalam upacara menyambut tamu agung yang berkunjung ke daerahnya.
Cangget Bakha, adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi pada saat bulat purnama atau setelah selesai panen (pada saat upacara panen raya).
Cangget Penganggik, adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi saat mereka menerima anggota baru. Yang dimaksud sebagai anggota baru adalah pada pemuda dan atau pemudi yang telah berubah statusnya dari kanak-kanak menjadi dewasa. Perubahan status ini terjadi setelah mereka melalukan upacara busepei (kikir gigi).
Cangget Pilangan, adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat mereka melepas salah seorang anggotanya yang akan menikah dan pergi ke luar dari desa, mengikuti isteri atau suaminya.
Cangget Agung adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat ada upacara adat pengangkatan seseorang menjadi Kepala Adat (Cacak Pepadun). Pada saat upacara pengangkatan ini, apabila Si Kepala Adat mempunyai seorang anak gadis, maka gadis tersebut akan diikutsertakan dalam tarian cangget agung dan setelah itu ia pun akan dianugerahi gelar Inten, Pujian, Indoman atau Dalom Batin.
Walau tarian cangget terdiri dari beberapa macam, namun tarian ini pada dasarnya mempunyai gerakan-gerakan yang relatif sama, yaitu: (1) gerak sembah (sebagai pengungkapan rasa hormat); (2) gerakan knui melayang (lambang keagungan); (3) gerak igel (lambang keperkasaan); (4) gerak ngetir (lambang keteguhan dan kesucian hati; (5) gerak rebah pohon (lambang kelembutan hati); (6) gerak jajak/pincak (lambang kesiagaan dalam menghadapi mara bahaya); dan (7) gerak knui tabang (lambang rasa percaya diri).
3. Peralatan, Busana, dan Perkembangannya
Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari Canget diantaranya adalah: (1) canang lunik 8--12 buah; (2) bende sebuah; (3) gujeh sebuah; (4) gong 2 buah; (5) gendang sebuah; dan (6) pepetuk 2 buah.
Busana yang dikenakan oleh penari perempuan adalah: (1) kain tapis; (2) kebaya panjang warna putih; (3) siger; (4) gelang burung; (5) gelang ruwi; (6) kalung papan jajar; (7) buah jarum; (8) bulu seratai; (9) tanggai; (10) peneken; (11) anting-anting; dan (12) kaos kaki warna putih. Sedangkan busana dan perlengkapan pada penari laki-laki adalah: (1) kain tipis setengah tiang; (2) bulu seratai; (3) ikat pandan; (4) jubah; dan (5) baju sebelah.
Selain peralatan musik dan busana bagi penarinya, tarian ini juga menggunakan perlengkapan-perlengkapan pendukung lainnya, yaitu: (1) jepana (tandu usungan) yang dipakai pada saat mengantar dan menjemput tamu agung, sesepuh adat atau pun puteri kepala adat dan kutamara; (2) tombak dan keris, dipakai pada saat tari igel; (3) talam emas, dipakai untuk landasan menurunkan serta menaikkan para sesepuh atau tetua adat dari Jepana memasuki Sesat Agung ataupun sebaliknya; (4) Payung adat yang warna putih (lambang kesucian) dan warna kuning (lambang keagungan).
Adapun lagu-lagu yang sering dinyanyikan untuk mengiringi tarian Cangget Agung adalah (1) tabuh mapak/nyabuk temui; (2) tabuh tari (tarey); (3) serliah adak; (4) mikhul bekekes; (5) gupek; dan (6) hujan turun.
Saat ini, seiring dengan perkembangan zaman, penyelenggaraan tarian ini semakin berkurang. Tarian cangget tidak lagi ditarikan oleh para pamuda dan pemudi untuk saling berkenalan, melainkan telah menjadi suatu tarian khusus yang dimainkan oleh penari-penari tertentu (tidak sembarang orang) dan pada saat-saat tertentu saja (upacara adat saja).
4. Nilai Budaya
Cangget sebagai tarian khas orang Lampung Pepadun, jika dicermati, tidak hanya mengandung nilai estetika (keindahan), sebagaimana yang tercermin dalam gerakan-gerakan tubuh para penarinya. Akan tetapi, juga nilai kerukunan dan kesyukuran.
Nilai kerukunan tercermin dalam fungsi tari tersebut yang diantaranya adalah sebagai ajang berkumpul dan berkenalan baik bagi orang tua, kaum muda, laki-laki maupun perempuan. Dengan berkumpul dan saling berkenalan antar warga dalam suatu kampung atau desa untuk merayakan suatu upacara adat, maka akan terjalin silaturahim antar sesama dan akhirnya akan menciptakan suatu kerukunan di dalam kampung atau desa tersebut.
Sedangkan nilai kesyukuran juga tercermin dalam tujuan diselenggarakannya tarian tersebut, yang merupakan salah satu unsur dalam penyelenggaraan suatu upacara adat sebagai perwujudan rasa syukur kepada Sang Pencipta (Allah SWT).
C.
Tari Bedana
Tari Bedana adalah tari muda/i Lampung. Tarian ini biasa dibawakan oleh
pemuda/i dalam acara2 adat dan acara2 yang tidak resmi sebagai ungkapan rasa
gembira.
![]() |
Tari Bedana
|
Tari Bedana
adalah salah satu jenis seni Tari masyarakat Suku Lampung, baik Lampung Pepadun
maupun Lampung Sebatin. Namun masing-masing memiliki karakteristik, baik dari
alat musik yang digunakan maupun gerakan tarinya.
Menurut informasi, Tari Bedana masyarakat Lampung Pepadun memiliki warna
musik dan gerak yang lebih kaya. Hal ini dapat dimaklumi karena watak khas masyarakat ini
lebih terbuka dan berani dibandingkan masyarakat Lampung Sebatin. Masyarakat
yang disebutkan terakhir ini dikenal lebih halus perangainya, dan cenderung
membatasi diri. Namun pada umumnya mereka semua ramah dan baik hati.
Tari Bedana adalah perwujudan luapan sukacita atas wiraga (gerak badan)
untuk mencapai ekstase, dalam batas-batas tertentu ketika menari diiringi
gamelan khasnya, jiwa kita seperti mengembarai lembah-lembah hijau di bawah
kaki Gunung Rajabasa, semua berubah indah. Riang.
Estetika tari bedana
membuat kedirian kita berasa selalu muda. Penuh antusiasme. Dan pada kesempatan
lain, ketika menyaksikan langsung tari bedana dipentaskan dengan sunggingan
senyum manis muli-mekhanai, kita serasa diguyur air pegunungan yang atis.
Secara otomatis terpancing “begitu ingin” larut dalam tari.
Tari bedana yang diyakini
bernapaskan agama Islam merupakan tari tradisional, mencerminkan tata kehidupan
masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan dan
pergaulan. Pada tari ini tergambar nilai akulturasi antara tata cara dan pranata
sosio- kultural adat gaul anak muda Lampung dengan komitmen beragama.
Alat Indera Manusia
ALAT INDERA MANUSIA
OLEH
IMAM NURCAHYO
KELAS IXa

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011\2012
Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu : Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu :
1. Indra penglihat (mata)
2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung).
Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor.
Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.
1. MATA

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan,
koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.
Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis.
Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Lihat Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi.
Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa.
2. INDERA PENDENGAR
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diol

Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.
Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut
Tiga saluran setengah lingkaran
Ampula
Utrikulus
Sakulus
Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.
Cara kerja indra pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput - selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut - rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak
3. INDERA PERABA
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.

Susunan Kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
4. INDERA PENGECAP
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.

5. INDERA PEMBAU

Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.
Kelainan Dan Penyakit Pada Alat Indra
Kelainan dan penyakit pada alat indra dapat mengganggu manusia ketika berinteraksi terhadap lingkungannya. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, sebagian kelainan dan gangguan tersebut dapat diatasi. Beberapa kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat indra antara lain sebagai berikut.
1. Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.
2. Miopia
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
3. Hipermetropi
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positifl.
4. Presbiopia
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan miopia, hipermetropia, dan presbiopia serta cara menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII.
5. Rabun Senja
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misalnya wortel. pepaya, dan tomat.
6. Keratomalasi
Keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja. Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan.
7. Katarak
Katarak (bular mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya, katarak diderjta oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi.
8. Juling
Kelainan mata ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
9. Glaukoma
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup atau dengan tindakan pembedahan.
10. Buta Warna
Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan.
11. Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri. jamur. atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus. misalnya virus influenze. yang masuk dari rongga mulut melirlui saluran Eustachius.
12. Otosklerosis
Penyakit ini merupakan tuli konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT.
13. Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.